Coba
anda perhatikan lulusan perguruan tinggi, mengapa mereka tidak memiliki Keunggulan Kompetitif ?
Pengertian
Keunggulan Kompetitif
Menurut
Tangkilisan (dalam bukunya Strategi Keunggulan Pelayanan Publik Manajemen SDM,
2003) bahwa Keunggulan Kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah
organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi
yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan Kompetitif
muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi
yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya. Kemudian di dalam Kamus
Bahasa Indonesia oleh Badudu-Zain (1994), dinyatakan bahwa keunggulan
kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari
kedua sumber diatas, kami berpendapat bahwa keunggulan kompetitif adalah
keunggulan yang dimiliki oleh organisasi, dimana keunggulannya dipergunakan
untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi lainnya, untuk mendapatkan
sesuatu.
Mengapa
lulusan perguruan tinggi tidak memiliki keunggulan kompetitif ?
Karena
kurangnya kesadaran pada mahasiswa itu sendiri bahwa bangsa ini memerlukan
lulusan yang dapat diandalkan dalam kompetisi global merupakan faktor penting
dalam memulai suatu perubahan. Proses belajar yang berlangsung di kampus
seharusnya memberikan jaminan mutu pada ketiga faktor kompetensi knowledge,
skill, dan attitude. Selain itu, perguruan tinggi perlu mengupayakan
mahasiswanya supaya bisa bersaing di dunia kerja nanti.
Kurangnya
Kemampuan bergaul adalah sejenis kemampuan/keterampilan untuk menjalin hubungan
antarpersonal. Ini mencakup kemampuan untuk mendengarkan dan memahami orang
lain dan kemampuan untuk membuat diri sendiri bisa dimengerti oleh orang lain.
Sarana utama dalam bergaul adalah komunikasi dan ’’kunci” bagi komunikasi
adalah to listen. Di dalam kampus ’’gaul” dapat ditingkatkan dengan cara
memperbanyak dan memperkaya bentuk forum-forum interaksi antarmahasiswa, antara
mahasiswa dengan dosen, antara siswa, serta karyawan dengan dosen. Interaksi-interaksi
ini diupayakan untuk bisa berlangsung dalam suasana yang rileks tapi tanpa
mengurangi keseriusan, terbuka, dan akrab. Dalam situasi demikian, seseorang
tidak akan mengalami hambatan psikologis untuk berusaha lebih mengenal orang
lain ataupun untuk memperkenalkan diri.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar